Jumat, 01 Februari 2013

CERPEN "AKU PASTI BISA"


                                                ...AKU PASTI BISA...

Aku si anak kampung yang terlahir kedunia karena kasih dan sayang Ibuku..
Hi, kenalkan. Sebut saja namaku Rifai, aku anak desa, aku hanya lulusan smp, aku tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, karena keterbatasan orang tua ku, aku kini membantu ayah bekerja, ayahku bekerja sebagai nelayan. Aku setiap hari pergi ke laut bersama ayah untuk mencari ikan. Inilah salah satu hiburanku setiap hari bisa pergi Ke laut , tapi kebahagian itu kini menjadi air mata ,suatu hari aku tidak bisa pergi bersama ayah ke laut karena kaki ku keseleo, jadi ayah ku pergi sendirian, kemudian sudah larut malam ayahku belum pulang juga, bisanya kami pulang dari laut itu jam 5 sore, tapi sampai saat ini ayah ku belum pulang juga. Aku sangat khawatir begitu juga ibuku. Kami menyusul ayah ke laut, kapal ayahku pun tak ada, kekhawatiran kami pun bertambah, kami menanyakan ke teman – teman ayahku apakah mereka melihat ayahku, tapi semua jawaban mereka sama semua, mereka berkata, tak melihat. Hingga seseorang dari jauh berteriak, tolong tolong ada mayat terapung, kami semua pun pergi melihat, ternyata mayat yang tengelam itu adalah ayahku, air mata dan teriakkan pun terjadi, kami sangat sedih. Kata seorang teman ayahku, bahwa ayahku sempat mengeluh bawah kepala dan perutnya sakit, mungkin sakitnya itu kambuh dan dia terjatuh. Ayahku tak pernah mengatakan tentang sakitnya, karena dia tak mau menyusahkan kami. Aku dan ibuku melalui hari – hari tanpa ayahku, aku sangat sedih melihat ibu ku bekerja keras demi kebutuhan kami, aku pun dengan semangat bekerja demi ibuku, dan kejadian itu terjadi kembali. Ibuku dikabarkan meninggal dunia, ibu ku mengalami kerusakan pada paru parunya, aku pun segera berlari menuju ke tempat meninggalnya ibuku, dengan air mata yang mengalir tak henti – hentinya. aku tak berdaya melihat ibuku yang tergeletak ditanah tak berdaya. Aku segera membawahnya pulang dan mengubuurkannya. Kini aku hidup seorang diri, aku mempunyai keinginan untuk membahagiakan ayah dan ibuku, meskipun mereka kini sudah tiada. Aku mempunyai cita – cita menjadi seorang penulis. Setiap kali aku pulang dari laut, aku selalu meluangkan waktu untuk menulis, demi cita citaku, karena aku yakin tuhan selalu ada untukku. Suatu hari ada seorang bapak datang kerumahku, dia mengatakan bahwa aku mendapatkan beasiswa untuk melanjut ke tingkat SMA/SMK. Aku sangat senang dan bahagia. Aku segera mengkemasi barang barangku untuk pergi ke kota. Kemudian aku pergi kesekolah termewah di kota tersebut, aku ditemani oleh Pak Andi (Guru yang memberikanku beasiswa), kemudian aku diantar kekelas baruku. Aku mulai ikut belajar, tapi tak ada orang yang mau berteman denganku, karena aku Miskin, mereka selalu menganiaya ku, menjadikan ku jongos, tapi aku selalu bersabar. Hari – hari ku , ku lalui dengan penyiksaan itu. Tetapi ada seorang siswa yang mau berteman dengan ku, karena dia juga senasib denganku, dia bersekolah disini karena mendapatkan beasiswa juga, aku sangat senang karena masih ada yang mau berteman denganku. Suatu hari disekolah tersebut ada lomba menulis cerpen, aku segera mendaftarkan diriku. Katanya jika siapa yang menang dia akan mengikuti lomba menulis cerpen tingkat internasional. Akupun dengan semangat mengikuti lomba itu dengan bantuan semangat temanku atau juga bisa disebut sahabat, karena kami begitu akrab. Kemudian saat pengumuman, ternyata nama ku disebut sebagai juara 1 menulis cerpen, aku tak menyangka bahwa aku menang. Akhirnya aku mengikuti lomba internasional untuk mewakili sekolah ku. Akhirnya aku pun mendapatkan juara 1 kembali, aku sangat senang sekali. Dan ada seorang Bapak yang ingin membeli cerpen ku itu, aku sangat senang. Hingga akupun lulus, aku sangat sedih karena temanku akan berpisah denganku, ia memilih untuk tak melanjutkan kuliah, karena dia ingin bekerja saja. Aku pun sedih, tiba – tiba kepala sekolah ku datang menemuiku, katanya aku mendapatkan beasiswa untuk melanjutkannya ke Amerika Serikat (AS). Aku sangat bahagia tapi juga sedih, karena aku bisa kuliah dan temanku tidak. Kini kami berpisah, aku berangkat ke Amerika. Aku pun bercita – cita ingin meluaskan karya cerpenku diamerika, dan ternyata cerpenku dinikmati konsumen amerika, aku sangat senang. Dan kini aku menjadi seorang penulis cerpen terkaya nomor 2 diamerika. Ini semua aku persembahkan untuk ibu dan ayahku, karena aku pasti bisa meraih semuanya ini, terimah kasih tuhan untuk semua ini. Akupun tak lupa kepada sahabatku itu, aku sesering pulang keindonesia untuk bertemu dengan sahabatku itu, dia menyambutku dengan baik. Kini aku berhasil, semuanya karena Tuhan, Orang tua ku, dan juga sahabatku. Thanks For It is All.

Cerpen Karya :

By Mohamad. Afandi Harundja


Tidak ada komentar:

Posting Komentar